Belajar Blockchain, Smartcontract Dan Web3: Hari Ke 3, Oracle Ploblem
Oracle dalam konteks blockchain berfungsi sebagai jembatan antara dunia blockchain (on-chain) dan dunia nyata (off-chain). Blockchain sendiri tidak memiliki cara untuk mengakses data di luar jaringannya secara langsung. Oleh karena itu, oracle digunakan untuk menyediakan data eksternal (seperti harga aset, informasi cuaca, hasil pertandingan olahraga, dll.) kepada smart contract di dalam blockchain.
Mengapa Oracle Diperlukan?
Smart contract pada blockchain membutuhkan data dunia nyata untuk mengeksekusi logika bisnisnya. Misalnya, smart contract yang mengelola asuransi cuaca membutuhkan data cuaca dari dunia nyata untuk menentukan kapan pembayaran klaim harus dilakukan.
Masalah Oracle dalam Blockchain
1. Centralization Risk
Salah satu prinsip utama blockchain adalah desentralisasi, yang berarti tidak ada entitas tunggal yang memiliki kontrol penuh atas jaringan. Namun, banyak oracle yang ada saat ini terpusat (centralized), artinya data yang disediakan oleh oracle berasal dari sumber tunggal atau entitas tunggal. Ini menimbulkan beberapa risiko:
- Kepercayaan: Pengguna blockchain harus mempercayai oracle yang terpusat untuk menyediakan data yang akurat dan tidak dimanipulasi.
- Keamanan: Oracle yang terpusat rentan terhadap serangan. Jika oracle tersebut diserang atau data yang disediakannya dimanipulasi, smart contract yang bergantung padanya bisa dieksploitasi.
2. Manipulasi Data
Oracle yang terpusat dapat menjadi target manipulasi data. Jika oracle tersebut memberikan data yang salah, maka smart contract yang bergantung pada data tersebut dapat berfungsi secara tidak benar.
3. Keberlanjutan dan Ketahanan
Oracle yang terpusat mungkin memiliki masalah keberlanjutan dan ketahanan. Misalnya, jika penyedia oracle berhenti beroperasi, data yang diperlukan oleh smart contract tidak akan tersedia lagi.
Solusi Desentralisasi Oracle
Untuk mengatasi masalah-masalah di atas, solusi oracle yang desentralisasi diperlukan. Berikut adalah beberapa pendekatan untuk mencapai desentralisasi oracle:
1. Multiple Data Sources
Menggunakan beberapa sumber data untuk mengumpulkan informasi yang sama. Dengan cara ini, data yang diterima lebih andal karena diverifikasi dari berbagai sumber.
2. Decentralized Oracle Networks (DONs)
Jaringan oracle terdesentralisasi (DONs) seperti Chainlink, di mana banyak node oracle independen menyediakan data secara kolektif. Data yang dikumpulkan oleh berbagai node kemudian digabungkan dan disepakati melalui mekanisme konsensus.
3. Economic Incentives
Memberikan insentif ekonomi kepada operator oracle untuk bertindak dengan jujur dan menyediakan data yang akurat. Misalnya, node oracle dapat diberi reward dalam bentuk token untuk data yang valid dan dikenakan penalti untuk data yang tidak valid.
4. Cryptographic Proofs
Menggunakan bukti kriptografis untuk memastikan bahwa data yang diberikan oleh oracle valid dan tidak dimanipulasi.
Kesimpulan
Oracle adalah komponen penting dalam ekosistem blockchain karena memungkinkan smart contract mengakses data dunia nyata. Namun, oracle yang terpusat menimbulkan berbagai risiko, seperti sentralisasi, manipulasi data, dan ketahanan. Solusi desentralisasi oracle, seperti penggunaan multiple data sources, decentralized oracle networks, dan economic incentives, dapat membantu mengatasi masalah-masalah tersebut dan memastikan data yang disediakan kepada smart contract akurat dan dapat dipercaya.
Posting Komentar untuk "Belajar Blockchain, Smartcontract Dan Web3: Hari Ke 3, Oracle Ploblem"