Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

pemikiran yang denial

Ketika seseorang sedang berbicara, pasti telinga ini akan mendengar apa yang dibicarakan. Entah hal penting atau yang sia-sia sekalipun. Seketika itu informasi yang terdengar akan diproses di otak



Terjadi masalah disini, di dalam otak terjadi penolakan dengan informasi yang di dapatkan. Karena informasi tersebut tidak sesuai dengan apa yang ada dalam otak.

"Kalau inimah harusnya gini cara ngerjainnya atau bla bla bla bla...."

Seketika dalam otak, kayaknya harus nggak ini, ini kurang tepat dilakukan karena ini, ini dan ini. Begitu seterusnya.

Mungkin terjadinya penolakan atau denial ini karena tidak sesuainya pengetahuan antara kedua pihak. Pihak A akan memahami suatu hal dengan pemahaman pihak A. Sedangkan Pihak B akan memahami dengan pihak B.

Jadi hal itu terjadi karena berbeda dalam hal pengetahuan antara kedua pihak tersebut. Baik luas maupun sempitnya pengetahuan kedua pihak tersebut.

Kembali ke awal, mungkin hal ini lebih ke penolakan/denial informasi yang masuk. Jadi tidak ingin ada inputan ke otak. Hal ini harus diperbaiki setidaknya memang berbeda dalam hal pengetahuan.

Tetapi, harus memahami informasi yang terdengar lebih dahulu. Sehingga dapat diproses apakah ini benar seperti ini? Atau bagaimana seharusnya hal ini itu? Dan sebagainya.

Untuk kesimpulannya, tetap mendengar dan memahami terlebih dahulu apa yang ingin disampaikan oleh pihak pemberi informasi. Jangan menolak lebih dahulu, ketika informasi ini benar dan relevan, maka gunakan dengan baik. Sebaliknya jika buruk dan irrelevan maka buang dan tinggalkan saja.

Posting Komentar untuk "pemikiran yang denial"