Pencapaian
Entah kenapa hati ini menjadi sesak, ketika melihat pencapaian yang lain?
Bukan seharusnya turut bersuka ria atas pencapaian yang lain.
Dengan cukup mengucapkan "selamat atas pencapainnya semoga menjadi berkah bagi dirimu".
Apa karena hati kotor sehingga tidak rela untuk melihatnya?
Menurut Imam Al-Ghazali, hati itu bagaikan cermin yang memantulkan cahaya. Apa diriku saat ini bagaikan cermin yang terdapat banyak kotoran dan debu?
Sehingga tidak bisa memantulkan cahaya-Nya.
Posting Komentar untuk "Pencapaian"